BAUNG dikenal sebagai salah satu ikan air tawar yang memiliki kandungan protein tinggi rendah lemak.dagingnya punel,gurih dan rendah lemak.ikan ini kebanyakan diperoleh dari sungai sungai besar atau di muara muara sungai.seperti di daerah kalimantan ikan baung sangatlah mudah di temui,namun itu pada saat dahulu,untuk saat ini ikan ini agak sulit di peroleh membuat harga ikan ini cukup lumayan tinggi dibanding dulu,jarangnya pembudidaya baung,salah satu penyebab langkanya ikan ini,
Baung merupakan salah satu ikan asli perairan Indonesia,ikan ini hanya di peroleh di perairan tertentu di pulau Indonesia,yang terbanyak kita jumpai adalah di kepulawan Sumatra dan Kalimantan
KLASIFIKASI
Didaerah kalimantan ikan baung dikelompokan dalam beberapa jenis,ada yang di sebut baung putih,baung kuning,baung otek.
Secara fisik bisa di bilang sama,kena di sebut baung putih,karena warna baung ini memang putih silver,kalau baung kuning karena kulitnya memang berwarna silver kekuningan,bentuk fisik sama,dari kepalanya yg agak membundar,sirip dan ekor sama,sedangkan yang di sebut baung otek,warna kulit putih silver dengan patil,sirif dan ekor sama dengan baung putih atau baung kuning,hanya saja bentuk kepala ikan otek agak memanjang dan meruncung.
klasifikasi dalam bahasa latinnya menurut taksonomi baung mengalami banyak pergantian nama.
1.macrones nemurus [weber & de beaulfort,1916]
2.mystus nemurus [Robert,1989 & Kottelat etal 1993]
3.Hemibagrus nemurus [Kottelat & Whitten 1996][Rachmatika et,al,2005]
nama yang ke-3,di nyatakan sebagai nama valid untuk si-baung
si-baung adalah ikan yang berkumis dan mirip ikan lele,maka para ilmuan memasukan mereka dalam keluarga Bagridae,dengan ordo Siluriformes,
data si-baung;
Filum...............Chordata
Kelas..............Actinopterygii
Sub kelas........Toleostei
Ordo...............Siluriformes
Famili..............Bagridae
Genus..............Hemibagrus
Species............Hemibagrus numerus
Nana asing.......Trioical catfish,green catfish,river catfish.
Nama umum.....Baung
Nama lokal.......Baung [sumatra dan kalimantan].sengol [jawa barat],ikan sogo [jawa tengah],ikan tagih atau keting [jawa timur]
secara fisik dan kebiasaan ikan ini sama dengan patin dan lele,kulitnya yang berwarna putih silver/perak,pada bagian punggung agak kehitaman,bagian sisi dan atas berpanting sama halnya dengan patin,lalu kebiasaanya mencari makan pada malam hari ini sama halnya dengan lele,
Dilihat dari kebiasaan makanan (food habit), ikan dibagi kedalam tiga golongan, yaitu ikan pemakan tumbuhan, atau disebut herbivora, ikan pemakan hewan, atau disebut carnivora dan ikan pemakan segala, atau disebut omnivora. Atas dasar itu, baung termasuk kedalam karnivora, yaitu hewan yang selama hidupnya lebih banyak makan hewan.
KEBIASAAN HIDUP IKAN BAUNG
Meski
 termasuk karnivora, tetapi semasa larva bersifat omnivor. Mula-mula 
larva ikan memakan plankton nabati (phytoplankton) yang berukuran 100 – 
300 mikron, misalnya Brachionus calicyflorus, Synchaeta sp, 
Notholca sp, Polyarthra platiptera, Hexartha mira, Brachionus falcatus, 
Asplanchna sp, Chonchilus sp, Filina sp, Brachionus angularis, Karatella
 cochlearis dan Keratella quadrata.
Jenis
 makanan ikan baung berubah sesuai dengan umurnya. Benih yang berumur 20
 hari sanggup memakan plankton (pakan alami) berukuran 0,5 -2,0 mm. 
Benih yang cukup besar atau benih tua mulai menyantap makanan alami yang
 berukuran lebih besar, misalnya Paramaecium, naupli 
Artemia, Cladocera, (Sida sp., Diaphanasoma sp., Dapnia sp., Moina sp., 
Bosmina sp., Chidorus sp., dan Copepoda seperti Cyclop sp.
Dilihat
 dari kebiasaan makan (feeding habit), ikan dibagi dalam tiga golongan, 
yaitu ikan yang biasa makan di dasar, ikan yang biasa makan di tengah 
perairan dan ikan yang biasa makan di permukaan. Dari pengamatan 
penulis, larva ikan baung cenderung memangsa hewan-hewan kecil lain yang
 hidup di permukaan sediment atau yang melayang-layang di air. Sedangkan
 setelah dewasa ikan baung termasuk pemakan dasar atau “ bottom feeder 
“.
Dilihat
 dari sifat makan, ikan dibagi dalam dua golongan, yaitu ikan yang 
agresif dan fasif. Betutu dan sapu termasuk ikan yang fasif. Keduanya 
lebih suka menunggu darpada memburu. Ikan mas termasuk ikan yang aktif. 
Ikan ini lebih suka memburu daripada menunggu. Atas dasar itu, ikan 
baung termasuk ikan yang fasif, atau lebih suka menunggu daripada 
memburu.
BUDIDAYA IKAN BAUNG
Ikan baung (Mystus nemurus C.V) terrmasuk ikan asli Indonesia,
 tetapi namanya tidak populer seperti ikan-ikan air tawar lainnya. 
Bahkan ikan ini sepertinya dianggap tidak ada, dan tak pernah dilirik 
orang. Ini wajar karena lidah orang Indonesia belum terbiasa dengan rasa ikan ini. Mereka lebih terbiasa dengan ikan mas, nila, dan lele.
Meski
 tidak populer, tetapi pasar ikan baung tetap terbuka. Karena ikan ini 
dapat dijual baik di pasar domestik mapun pasar internasional. Pasokan 
dari produsen masih belum mampu memenuhi permintaan. Karena jumlah 
pembudiadayanya masih sedikit. Keadaan ini tela membuka peluang untuk 
menjadi sebagai lahan usaha. 
Di beberapa daerah dan negara, sebutan baung berbeda-beda, atau disebut pula dengan nama lokal. Di Jakarta dan Malaysia ikan baung lebih dikenal dengan tiga sebutan, yaitu ikan bawon, ikan singal, dan ikan sengga. Sementara itu di  Jawa
 Barat disebut ikan singgah/sengol, dan di Jawa Tengah terkenal dengan sebutan 
tageh dan tenggah/sogo
. Sedangkan ikan baung sendiri berasal dari Sumatra dan
 Kalimantan (Djajadireja et al., 1977).
Sama
 seperti ikan lain budidaya ikan baung dimulai dengan pembenihan. 
Pembenihan tidak dilakukan secara alami, tetapi hanya bisa dilakukan 
secara buatan. Namun cara itu untuk saat ini tidak sulit. Semua bisa 
dipelajari di mana saja, karena informasi sekarang sangat terbuka. 
Termasuk dalam situs ini, dan juga situs yang lainnya.
 
 
Bos jual bibit baung kagak
BalasHapus